Dalam rangka menumbangkan singgasana film terlaris, Avengers Endgame akhirnya dirilis kembali di bioskop. Memang meski belum tayang di seluruh penjuru dunia, namun versi re release tersebut sudah direncanakan akan ditampilkan dalam skala global, termasuk kabarnya di Indonesia. Selain itu, telah dipastikan pula bahwa akan ada penambahan beberapa adegan yang tak ada di versi teatrikal sebelumnya. Hmm cukup menggiurkan bukan?
Namun apakah film berdurasi tiga jam ini masih layak untuk ditonton kembali? Jawaban simpel dari pertanyaan tersebut tentu terserah Anda(memang siapa kami sampai mengatur-ngatur hidup orang? :’D), tapi tentu ada beberapa saran dibawah yang perlu dipertimbangkan matang-matang dalam menghabiskan tiga jam waktu hidup daripada menonton perilisan ulang Avengers Endgame. Berikut adalah lima alasan mengapa re release Avengers Endgame tidak perlu ditonton,
1. Buang-buang Uang
Menonton bioskop itu paling murah 20.000, itupun terkadang dipaksa harus sepaket sama minuman jadinya 25.000 (padahal harga asli minumannya nggak sampai 5000). Belum lagi uang bensin, uang jajan, uang parkir, dan uang-uang lainnya. Sehingga daripada menghabiskan dana untuk menonton film yang bajakannya sudah keluar di LK21, lebih baik ditabung dulu saja.
Terdengar klasik, namun untuk menikmati film yang plotnya sudah anda hafal plus adegannya sudah tersebar semua di internet, ada baiknya perlu dipikirkan lagi. Kecuali anda memang sudah kebanyakan uang dan bingung mau menghabiskan dimana, mungkin menonton perilisan ulang Avengers Endgame bisa menjadi langkah yang tepat.
2. Hanya ada tambahan 7 menit adegan
Memang seperti yang kami sebutkan sebelumnya, ada tambahan scene pada versi perilisan ulang ini. Namun perlu diketahui bahwa durasi dari adegan tersebut hanya berkisar tujuh menit. Tentu ini terbilang cukup pendek dan singkat, sudah filmnya tiga jam, tiba-tiba Anda kebelet buang air, eh balik dari toilet sudah habis adegan tambahannya.
Tapi Bukannya pada perilisan ulang film Avatar sendiri adegan tambahannya hanya berkisar sembilan menit? Yap benar sekali, namun kita berbicara soal Endgame yang dalam proses produksinya banyak melakukan syuting adegan yang kemudian tak terpakai di versi teatrikalnya dan itu tak hanya satu tapi banyak. Sangat disayangkan bila kemudian hanya diambil secuil saja dari tumpukan adegan deleted scenes itu. Yah, siapa tahu mungkin sisa-sisanya akan dirilis di Youtube dalam waktu dekat ini.
3. Adegan Tambahan tidak Digarap dengan Niat
Ini mungkin menjadi faktor yang cukup mengecewakan dari perilisan ulang Endgame. Deleted scenes yang ditambahkan merupakan adegan yang tidak rampung dan bahkan lebih buruk dari CGI kumisnya Henry Cavill di Justice League. Saking buruknya, kami bahkan tak segan membocorkannya disini yaitu adegan Hulk yang membantu pemadam kebakaran di tempat kejadian.
Sekilas tidak ada yang aneh sampai sosok Hulk muncul dengan tampilan CGI kasar sekelas game-game PS1. Bahkan tidak ada pergerakan bibir dari sosok buto ijo tersebut, meskipun suara Mark Ruffalo terdengar jelas. Sampai disini tentu sudah bisa dibayangkan bagaimana pihak Disney dan Marvel tidak niat (nawaitu..) dalam menambahkan adegan tersebut.
Memang sih adegan tambahan juga meliputi tribute untuk Stan Lee, pesan dari Anthony Russo, dan secuplik adegan yang menyambung ke Spiderman Far From Home. Tapi tetap saja adegan tadi tidak bisa sekedar dilupakan dan perlu dikritisi keberadaanya. Bahkan sang kompetitor yang katanya hendak dijatuhkan Endgame(Avatar), mereka tidak tanggung menambah adegan baru dengan CGI yang dipolish begitu baik dan tidak sekedar versi kasarnya.
4. Dalam Ruang Lingkup yang Lebih Luas, Kita Masuk Pada Permainan Kapitalis
Mungkin ini alasan yang agak sedikit jauh dan jatuhnya malah ke topik berat yang berat, tapi perlu dipertimbangkan sebab saya sendiri sudah bingung mau menulis apa lagi(lho). Sebagaimana telah diketahui, bahwa Disney selaku perusahaan besar dalam industri hiburan hendak meraih keuntungan baik dari segi pencapaian maupun keuangan dengan sedikit pengeluaran.
Dari sini saja, sebenarnya dapat dilihat bagaimana serakahnya pihak Marvel dan Disney untuk merebut posisi pertama film terlaris. Bandingkan lagi dengan Avatar, meski film garapan James Cameron tersebut meski melakukan rilis ulang, namun adegan barunya digarap dengan sangat baik, yang dikatakan sang sutradara sendiri bahwa tiap menit adegannya menghabiskan biaya sekitar satu juta dolar.
Kalau sudah begini, menonton film itu bertujuan untuk menghibur diri atau memberi untung para orang serakah diatas sana?
5. Masih Banyak Opsi Lain untuk Menjadi Seorang Fans Marvel
Maraknya film-film MCU beberapa tahun belakangan, turut berdampak dengan munculnya para penggemarnya. Baik dari kalangan muda hingga tua, banyak orang berlomba-lomba memproklamirkan dirinya menjadi fans Marvel. Kalau tidak percaya, coba Anda cek satu persatu teman di lingkungan pergaulan, pasti ada saja yang ngaku-ngaku sebagai fans Marvel.
Tapi tentu saja ada beragam cara lain untuk menunjukkan diri sebagai seorang fans. Tidak hanya sebatas menonton seluruh film MCU( termasuk re release yang satu ini), masih banyak cara-cara lainnya. Misal bisa dengan membaca komiknya yang kini sudah bisa dibaca secara online dari berbagai website maupun aplikasi resminya. Lagipula komik sendiri bukankah merupakan inti jalan cerita dari MCU? Selain itu cerita yang ditawarkan disana lebih beragam, ada seri Marvel Zombies yang begitu gore , serial Ultimate yang so dark, Civil War yang nggak rampung-rampung, hingga Spiderman Multiverse yang lebih seru daripada versi filmnya.
Nah dari lima daftar diatas, perlu diketahui bahwa hanya poin dua dan tiga yang nyambung dengan topik yang dibahas tentu bisa menjadi pertimbangan untuk tidak menonton versi re release dari Avengers Endgame. Adapun keputusan final tentu tergantung kepada pembaca masing-masing. Apalagi kalau Anda sudah terlanjur jadi fans MCU radikal dan kebanyakan uang atau sebatas ingin menonton kembali kemegahan Endgame(kayak nggak ada film lain lagi,tong), ya silahkan saja menonton.
Semoga daftar kali ini bermanfaat dan salam olahraga!
Komentar
Posting Komentar