Apa yang ada pada pikiran Anda bila mendengar kata
“Tujuh belas tahun”. Pastilah remaja masa kini lebih akrab dengan sebutan “wes diakoni negoro” atau “membuat Kartu
Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Ijin Mengemudi(SIM)”. Namun tidak lupa juga,
remaja yang menginjak umur tuju belas tahun biasanya akan bersorak gembira
karena pada tahun dimana ia berumur tujuh belas tahun, sudah mempunyai hak
suara untuk memilih wakil rakyat. Mereka akan dengan senang merayakan ulang
tahun ke tujuh belasnya sembari berkata “aku
wes oleh nyoblos lo”dan semacamnya.
Menurut data jumlah siswa Sekolah Menengah Atas(SMA
) Negeri 1 Temanggung pada tahun 2018 ini yang menginjak umur tujuh belas tahun
adalah sekitar 35%. Sedangkan rata-rata terbanyak adalah siswa kelas 12 dan 11.
Untuk siswa kelas 10 sendiri jumlahnya tidak banyak,hanya lebih kurang sepuluh
anak.
Melihat sudah cukup banyaknya siswa yang berumur
tujuh belas tahun, kami terdorong untuk
mewawancarai beberapa murid SMA N 1 Temanggung yang sudah diakui
suaranya dalam Pemilihan Kepala Daerah(PILKADA) tahun 2018 ini. Dengan artikel
ini diharapkan mampu menambah wawasan dan manfaat lain tentunya.
Salah satu siswa SMA N 1 Temanggung kelas X MIPA 1
yang baru saja genap berumur 17 tahun pada bulan April lalu. Ketika ditanya
“Bagaimana perasaaan kamu sekarang udah 17 tahun” ia menjawab bahwa ia senang,
karena sudah bisa ambil suara dalam pilkada, dengan begitu secara tidak langsung
ia juga turut menentukan jalan pemerintah daerah. Ia juga menambahkan bahwa
tahun ini adalah tahun yang pas baginya untuk mengikuti pilkada. Ada perasaaan senang,adapula perasaan
bingung, bingung karena kali pertama ambil suara untuk negara dan langsung pada
pemilihan yang besar, biasanya hanya seputar pemilihan anggota pengurus kelas
atau sekolah saja.
Kendala paling sulit bagi pemilih pemula adalah
ketidaktahuan mereka terhadap calon-calon pemimpin rakyat itu sendiri. belum
tahu visi dan misi tiap calon-calonnya. Media televisi kini kurang diminati, remaja
masa kini lebih memilih gadget dan smartphone nya untuk mengakses semua
informasi. Sedangkan minat untuk menghadiri debat PILKADA sangatlah kurang. Jika
informasi susah didapat dan remaja memilih asal memilih, bagaimana kelanjutan
jalannya pemerintahan? Oleh karenanya, bagi para pemilih pemula utamanya para
siswa, pilihlah wakil rakyat yang benar-benar matang visi misinya, jangan malas
mencari informasi terkait PILKADA, karena jalannya pemerintahan tergantung pada
kalian bagi yang sudah berhak menentukan suara.
Mantab mas, tetep semangat 😁
BalasHapus